Film Pulang, sebuah Film Malaysia tentang Nelayan dan Kapal Pedagang

Film Pulang, sebuah film produksi negara Malaysia yang diangkat berdasarkan kisah nyata dengan menceritakan tentang nelayan Malaysia yang bekerja di sebuah kapal dagang asing yang berkeliling dunia. Film Pulang sendiri mengambil setting waktu pada tahun 1940-an hingga era 2000-an dengan setting tempat di beberapa kota seperti Singapura, Hongkong dan Liverpool (Inggris), sementara itu film ini dominan menggunakan setting tempat di salah satu daerah pesisir Malaysia (kota Malaka) yaitu Serkam.

Film yang diproduksi pada tahun 2018 ini disutradarai oleh Kabir Bhatia, dan sementara itu skenarionya ditulis Mira Mustafa yaitu istri dari Kabir Bhatia. Beberapa film sudah disutradarai oleh Kabir Bhatia seperti Love (2006), Stamps (2009), dan beberapa filmnya lainnya. Film Pulang menghabiskan budget sekitar 6 juta Ringgit Malaysia (RM), dimana dari total budget proses produksi sekitar 2 juta RM dihabiskan untuk proses CGI (Computer Generated Imagery) yang dikerjakan pada tahap paska produksi. Hampir sekitar 60 shot dari film Pulang menggunakan proses CGI. Sementara itu film Pulang diproduksi oleh rumah produksi Primeworks Studio, dimana film tersebut menjadi satu-satunya film yang diproduksi oleh Primeworks Studio dengan menggunakan budget yang fantastik.

Film Pulang ini diperankan oleh Remy Ishak sebagai Othman, dan Puteri Aishah sebagai Thom, dimana kedua pemain bukanlah artis yang baru dalam dunia perfilman Malaysia. Film Pulang ini menceritakan kisah percintaan sehidup semati dari Othman dan Thom, dimana dikisahkan Othman dan Thom jatuh cinta pada pandangan pertama. Othman seorang nelayan sederhana yang jatuh cinta terhadap seorang gadis dari kelas berada yaitu Thom di daerah Serkam, Malaka. Dari kehidupan pernikahan yang sederhana hadirlah Omar, putra semata wayang dari Othman dan Thom. Dimasa itu pula jepang melakukan invasi ke Malaysia, membuat kehidupan mereka menjadi semakin sulit, oleh karena itu Othman memutuskan untuk bekerja pada kapal dagang asing (inggris) untuk mendapatkan uang lebih. Othman berjanji akan kembali setelah memiliki uang, tapi setelah beberapa lama Thom tidak mendapati Othman kembali kerumah. Hingga akhirnya ketika Thom sudah tua meminta cucunya yang bernama Ahmad yang diperankan oleh Erwin Dawson untuk mencari keberadaan kakeknya yaitu Othman.

Secara visual, film Pulang ini memiliki look yang menarik dimana tone yang diciptakan oleh Penata Fotografi membangun mood dan mendukung dramatik dari naratif film ini. Sementara itu setting yang diciptakan dalam film Pulang, khususnya setting tempat sangatlah relevan dengan setting film sehingga kesan realitas dari film Pulang tercipta dengan sangat baik. Sosok production design yang memahami proses kreatif skenario dan memahami secara detail setting film menjadi penentu, hal ini diperlihatkan secara profesional oleh Tommy Mansur sebagai Production Designer dari film Pulang. Dimana dalam film diperlihatkan setting tempat terdapat di beberapa kota seperti Hongkong tahun 1950an dan kota Liverpool tahun 1960an yang diperlihatkan secara detail tidak hanya secara ambience. Walaupun secara type of shot di dalam film hanya sempit tetapi mood yang diciptakan sesuai dengan realitas dari tahun dan juga tempatnya.

Penulis melihat ada beberapa faktor yang kurang dari film Pulang ini, dimana pengembangan karakter di awal film khususnya pada tokoh Othman dan Thom tidak terlalu kuat. Pada awal film tidak diperlihatkan secara detail bagaimana karakter detail dari tokoh Thom yang terlalu dominan dan posesif terhadap Othman, sehingga ada babak yang memperlihatkan Othman tidak diperbolehkan untuk menangkap ikan dilaut (nelayan) tetapi secara pengadeganan tidak terlihat dramatiknya yang memuncak. Selain itu banyak lagi adegan yang lain seharusnya diperlihatkan klimaks tetapi hanya “flat” seperti adegan ketika Thom sampai di Hongkong dan diculik oleh sekelompok orang untuk dijual tetapi seakan tidak klimaks. Dengan tampilan yang menarik secara keseluruhan membuat film Pulang dapat dikonsumsi tidak hanya secara domestik (Malaysia) tetapi juga secara internasional.

Dengan tampilan yang menarik secara keseluruhan membuat film Pulang dapat dikonsumsi tidak hanya secara domestik (Malaysia) tetapi juga secara internasional. Selain itu genre dari film ini yaitu drama, hal ini memungkin menonton film ini bersama seluruh keluarga sambil mengisi waktu libur ataupun weekend Film Pulang sendiri dapat diakses dengan menggunakan platform Over The Top (OTT) yaitu Netflix.

Selamat menonton.

Leave a comment