
Traveling, menjadi salah satu hobi masyarakat Indonesia di era digital ini. Baik domestik maupun internasional menjadi sebuah pilihan untuk masing masing orang. Tapi tahukah anda, menjadi seorang traveler muslim sangat sulit terutama di negara yang mayoritas penduduknya bukanlah muslim seperti Vietnam, Thailand, Jepang, maupun Korea. Kesulitannya yang paling utama sebagai traveler muslim yaitu urusan makanan dan masih ada faktor lain yang menghalanginya.
Kesulitan seorang traveler muslim terekam dalam industri film Indonesia, khusus dalam film Jilbab Traveler dimana seorang traveler yang mencari cintanya di kota Korea, dan kegundahan Mada ketika menjadi seorang muslim traveler backpacker dalam film Haji Backpacker.
Jilbab Traveler : Love Sparks in Korea

Film yang diangkat dari sebuah novel yang memiliki judul yang sama dengan judul film yaitu Jilbab Traveler. Film yang menceritakan tentang percintaan dari seorang wanita traveler muslim yang mengenakan jilbab pada setiap travelingnya yaitu Rania (Bunga Citra Lestari) dengan seorang fotografer asal korea Hyun Geun yang diperankan oleh Morgan Oey. Film Jilbab Traveler mengambil setting Taman Nasional Baluran dan kota Korea. Tidak hanya memperlihatkan tempat yang indah baik di Taman Nasional Baluran dan kota Korea, film ini memperlihatkan sudut pandang islam Indonesia terhadap kebudayaan korea.
Haji Backpacker

Film yang release pada tahun 2014 ini diperankan oleh Abimana Aryasatya dan mengambil peran sebagai Mada. Mada adalah seorang pemuda yang baru saja ditinggalkan calon istri tepat pada hari pernikahan dan memiliki rasa kekecewaan terhadap ayahnya. Film Haji Backpacker memperlihatkan kemarahan Mada kepada Tuhan, sehingga memutuskan untuk meninggalkan semua kewajibannya kepada Tuhan dan memutuskan traveling dengan cara backpacker. Setelah mengalami masa sulit di Thailand, Vietnam, Nepal dan China akhirnya mada memutuskan untuk menuju mekkah setelah bergulat dengan keimanannya yang menyuruh untuk menuju ke kota Mekkah. Perjalanan menuju mekkah tidaklah mudah, hingga Mada dituduh sebagai agen mata-mata dan yahudi. Setelah mengalami serangkaian kejadian tibalah Mada di mekkah, kota tujuan akhir dari backpackernya