Bagaimana Awalnya Perkembangan Film?

Film menjadi salah satu medium yang massive dikonsumsi oleh masyarakat, tidak hanya sebagai bentuk hiburan (entertainment) tapi film sudah mulai digunakan sebagai sarana edukasi bahkan menjadi salah satu marketing tools. Di negara Amerika dimana film sudah menjadi sebuah industri dari sejak lama, Film selain sebagai sebuah produk yang menghasilkan keuntungan film juga digunakan sebagai medium edukasi (bahkan untuk medium sex education).

Filosofi Kopi
Web Series Filosofi Kopi, sumber http://www.kincir.com

Sementara itu di Indonesia, film berkembang menyesuaikan perkembangan era. Dimana sekarang ini  medium yang sedang popular yaitu webseries, Dimana bentuk web series ini digarap dengan serius dengan memperhatikan form dan style. Sehingga bentuk web series tersebut, menyerupai konsep sebuah film yang umumya kita tonton di bioskop. Tidak sedikit dari webseries yang sudah tayang di medium internet meng-gandeng produk komersil, sehingga web series menjadi sebuah marketing tools yang dapat mengiklankan produk komersil.

Tapi tahukah anda bagaimana perkembangan film dan film apa saja yang menjadi tonggak perkembangan industri film. Menurut beberapa literatur film yang, tonggak film dimulai  ketika adanya pemutaran film oleh Lumiere Brother disalah satu café di Paris, Perancis yang bernama Boulevard des capucines. Tetapi bagaimanakah tahap perkembangan film :

Ditemukannya teknologi perekam gambar (Fotografi)

Film memerlukan teknologi supaya dapat merekam gambar, oleh karena itu penemuaan film ditandai dengan adanya alat perekam gambar. Ada banyak penemu teknologi dari perekam gambar tetapi penemu yang perlu diketahui dari sejarah perkembangan alat perekam gambar yaitu :

  1. Mo Ti (5 SM) penemu pinhole ( The History of Photography, Alma Davenport, University of Mexico Press, 1991)
  2. Aristoteles (3 SM)
  3. Ibnu A Haitam (10 SM)
  4. Giambattista Della Porta – Seorang Ilmuan Italia yang menemukan camera obscura (1558)
  5. Joseph – Nicephore Niecpe – Penemu Heliogravure yang melakukan perekaman gambar dengan mengexposed pemandangan dari kamarnya dengan menggunakan pelat logam. (1756 – 1833)
  6. Edward James Muybridge – Penemu dari Illusion Machines
  7. George Eastman – Meperkenalkan roll film flexible – Kamera Kodak (1889)
  8. Thomas Alfa Edison – Mematenkan kamera Kinetoskopis (Motion Picture) (1891)

 

Kamera Merekam gambar dan memproyeksikan film

Perkembangan film ditandai dengan kamera tidak hanya bisa merekam gambar tetapi kamera juga bisa memproyeksikan gambar sehingga hasil yang direkam bisa ditonton khalayak banyak. Hal ini dilakukan oleh Lumiere Brothers di Paris, Perancis (Boulevard de Capucines) dalam film Workers Leaving the Lumier’s Factory.

Pemutaran film yang dilakukan oleh Lumiere Brother ini menjadi tonggak sejarah Film secara internasional. Dimana ditandai film tidak hanya merekam gambar tetapi film bisa ditonton oleh khalayak banyak.

Film Workers Leaving the Lumier’s Factory menjadi film perdana yang dipertunjukan ke khalayak umum. Dimana film ini menceritakan tentang pekerja dari pabrik Lumiere yang pulang kerja. Pada pemutaran film perdana ini Lumiere Brother menjual tiket untuk mereka yang menonton film tersebut.

Lumiere Brother - www.thefrontline-thehindu.com
Lumiere Brothers, Sumber http://www.thefrontline-thehindu.com

Film Hitam Putih – Film Bisu – Film Berwana – Film adalah Bisnis

Dengan diputarnya film Workers Leaving the Lumiere’s Factory oleh Lumiere Brothers, mulai banyak pemutaran film lainya di area umum. Semetara itu Lumiere Brother juga membangun sebuah bioskop yang berfungsi sebagai tempat pemutaran untuk semua film film yang diproduksi oleh Lumiere Brother. (28-12-1985: Film Komersil Pertama di Dunia Diputar di ‘Bioskop’; Citra Dewi)

Umumnya film yang diputar pada saat itu adalah film hitam putih. Selain memutarkan film yang masih hitam putih pemutaran film pada saat itu juga tanpa suara atau yang sering disebut dengan film bisu. Kedua bentuk film itu yang menjadi tanda dari Early Cinema. Salah satu film yang bisa dikategorisasikan early cinema yaitu film A Trip to The Moon yang disutradarai oleh Melies.

Film Le Voyage dans la Lune, yang merupakan judul asli dari film a Trip to the Moon merupakan film yang menyerupai pertunjukan teater dan selama pemutaran film diiringi oleh beberapa pemain musik. Film a Trip to the Moon menceritakan sekelompok astronom yang pergi ke bulan dengan kapsul dan ditembaki oleh meriam. Para astronom tersebut menjelajahi bulan dan melarikan diri dari sekelompok penghuni bulan.

Trip to the moon - intoyhefilm.org
A Trip To The Moon Film, sumber : http://www.intofilm.org

Perkembang teknologi perekam gambar tidak hanya berhenti pada film hitam putih,  pada tahun 1927 untuk pertama kalinya film sudah menggunakan suara yaitu dalam film The Jazz Singer yang diproduksi oleh rumah produksi Warner Bross. Perkembangan lainnya setelah film dapat merekam gambar dan suara yaitu pada tahun 1937 film sudah memiliki warna sesuai dengan warna yang ada pada saat perekaman gambar, seperti yang kita lihat sekarang ini di tempat pemutaran film.

Sekarang ini di era digital, film semakin diminati oleh  khalayak luas hal tersebut ditandai dengan  film mejadi sebuah industri yang massive. Di Indonesia sendiri pada tahun 2017 sekitar 40,5 juta penonton film indonesia (2018 Bisa Menjadi Tahunnya Film Indonesia; Dina Fitri Anisa), dengan banyak jumlah peonton film khususnya film Indonesia memungkinkan meraup keuntungan yang cukup besar.

Jadi akankah film menjadi lebih besar dari waktu ke waktu baik dari segi teknologi dan juga penonton filmnya

Film Bukaan - Beritatagar.com
Film Bukaan 8, sumber : http://www.beritatagar.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s