Proses Produksi Feature Film (Pra-Produksi)

Pre-Production
sumber foto : http://www.premiumbeat.com

Setelah menyelesaikan tahap development, tahap selanjutnya dalam memproduksi sebuah film adalah tahapan pra-produksi. Tahap pra-produksi sendiri didefinisikan dengan proses menyiapkan seluruh kebutuhan dari tahapan produksi, atau tahapan  perekamanan dari audio dan visual berdasarkan skenario yang telah disepakati dari triangle system (produser, sutradara dan penulisan skenario) atau lebih dikenal orang banyak dengan istilah final draft. Dengan istilah lain dengan mendefinsikan pra produksi dengan istilah tahapan perencanaan (Pre-Production is the planning stage) (sumber : http://www.digitalbrew.com – Pre-Production, Production and Post Production Defined akses 27 Mei 2018). Lalu tahapan apa saja yang dilakukan oleh filmmakers pada tahap pra produksi :

Script Conference

Script conference
sumber : http://www.premiumbeat.com

Definisi dari Script Conference yaitu proses melakukan analisa skenario yang menyangkut isi cerita, dan struktur dramatik oleh sutradara bersama dengan masing masing kepala departemen yang akan diketahui oleh produser. Pada akhir dari tahapan script conference akan menghasilkan konsep penyutradaraan. (Job Description Pekerja Film Vol.1)

 

Pemilihan Kru 

Produser bersama sutradara akan menentukan kru yang akan terlibat dalam produksi sebuah film, dan kerja secara kolaborasi sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang kita sebut dengan film. Faktor apa saja yang menjadi penentu pemilihan kru yaitu style film, avalaible time, dan attitude kru. Dalam dunia film ada analogi “Tembok saja bertelinga, gelas jatuhpun akan terdengar”, analogi ini digunakan dalam dunia film dan menjadi salah satuan acuan dasar dalam pemilihan kru. Sumber daya manusia dalam film belum membentuk variatif dan massive dalam pembentukan sumber daya manusia industri film.

Breakdown Skenario 

Setelah pemilihan kru selesai, selanjutnya seorang assistant sutradara (baik assistant sutradara 1 dan 2) bersama dengan Manajer Produksi (lebih dikenal dengan Line Producer dalam industri film) akan melakukan breakdown skenario. Assistant sutradara 1 dan manajer produksi akan melakukan breakdown skenario untuk tujuan menyusun schedule shooting , sementara itu assistant sutradara akan lebih berfokus untuk kebutuhan pemain dan pengadeganan.

Casting Talent 

casting
sumber foro : http://www.castingyuk.blogspot.co.id

Pada tahapan ini akan dipekerjakan seorang casting director untuk melakukan casting. Seorang casting director akan melakukan casting pemain sesuai dengan kebutuhan pemain yang terdapat di skenario dan berdasarkan visi (konsep penyutadaraan) dari sutradara. Keputusan penggunaan  pemain akan tetap menjadi tanggung jawab dari sutradara yang akan mengacu pada konsep penyutradaran yang telah disusun pada tahapan script conference.

 

 

Hunting

Apa saja yang perlu dilakukan di tahapan hunting pada pra produksi, bukan hanya lokasi yang perlu dilakukan hunting tapi equipment menjadi faktor pada tahapan hunting baik untuk keperluan alat kamera, lighting, suara, transportasi, dan juga logistik. Departemen yang bertanggung jawab untuk melakukan hunting yaitu departemen produksi dimana untuk keperluan hunting lokasi dilakukan oleh seorang manajer lokasi, sementara itu untuk keperluan hunting equipment dilakukan oleh manajer produksi yang akan dibantu oleh unit production manager

Rehearsal

Setelah menemukan pemain yang sesuai dengan karakter di skenario, konsep penyutradaraan dan schedule shooting untuk mempermudah proses produksi perlu dilakukan rehearsal. Proses rehearsal adalah proses mengumpulkan seluruhan pemain dan melakukan latihan dialog dan pengadeganan sebelum proses produksi.

Recce 

recce
sumber foto : http://www.wikipedia.com

 Recce yaitu melihat lokasi yang sudah pasti digunakan untuk proses shooting  oleh keseluruhan departemen yang nantinya akan terkait dengan proses produksi, Adapun departemen yang perlu hadir saat recce yaitu  produksi, penyutradaraan, artistik, kamera, suara dan loader (editing)Pada proses recce selain melihat lokasi yang akan digunakan shooting, akan menentukan besar set yang akan digunakan, penempatan kamera, dan juga penempatan equipment yang lainnya pada saat proses produksi. Departemen produksi pada saat recce akan memastikan ambience dari lokasi shooting apakah akan ada faktor lain yang akan menghambat proses produksi dan menentukan emergency place (terkait dengan K3 Keselematan dan Kesehatan Kerja)

Final Pre Production Meeting 

PPM
sumber foto : http://www.premiunbeat.com

Tahap akhir dalam proses pra produksi yaitu Final Pre Production Meeting dimana sering disingkat dengan istilah final PPM. Siapa dan apa saja yang pada saat final PPM? semua departemen harus hadir dalam Final PPM bahkan penulis skenario kalau dibutuhkan memungkinkan untuk hadir dalam final PPM. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada final PPM yaitu melakukan final check untuk kebutuhan proses produksi dari pemain, lokasi, equipment, floor plan, story board, dan semua yang tercantum dalam schedule shooting. Pada final PPM akan dibahas detail baik scene by scene, shot by shot bahkan apabila dianggap perlu akan dibahas take by take. 

Seperti yang diungkapakan dalam artikel pre-production, production, dan post production defined di http://www.digitalbrew.com bahwa pre-production is the planning stage yang apabila tidak diatur sedetail mungkin akan menghambat proses produksi apabila proses produksi terhambat akan berhubungan dengan budegting production (cause and effect). Masih ada anggapan baik dari filmmakers ataupun orang yang awam dari industri film menilai kesuksesan sebuah film berdasarkan budget production. 

Next step is about Production, apa itu proses produksi, apa saja yang dilakukan pada proses produksi dan siapa saja yang terlibat dalam proses produksi?

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s